Bagi anda para Wakil Kepala Sekolah yang bertugas dibidang kurikulum mungkin memerlukan format pengisia nilai raport yang akan digunakan dalam perhitungan nilai ujian akhir yang memiliki bobot 40% dengan nilai UAS dalam menentukan keluusan selain dari nilai Ujian Nasional ( UN ).
saya akan mencoba berbagi mudah-mudahan berguna ini linknya :
download disini
SEMOGA BERMANFAAT !!!!!
Senin, 10 Desember 2012
Senin, 26 November 2012
Kalender 2013
Download Kalender 2013 Gratis
Di bawah ini adalah artikel seorang kawan yang menuliskan tentang
Download Kalender Tahun 2013 Gratis . Dia ingin berbagi design kalender Tahun 2013 ini
salah satu disain yang bisa di bagi di Blog kami tidak saja hanya
sekedar gambar tapi setingan mengenai gambar kalender tahun 2013.
Sekaligus memperkenalkan blog infonesiana.blogspot.com
Download Kalender tahun 2013 Gratis
– Kurang dari 2 bulan lagi kita akan meninggalkan tahun 2012 dan
menyongsong tahun baru 2013, beragam cara orang memaknai pergantian
tahun, ada yang gembira dengan berpesta, ada yang berdoa sambil berharap
tahun 2013 lebih baik dari pada tahun sebelumnya, tapi ada juga yang
biasa saja menghadapinya. Yang tidak berubah dalam industri percetakan
adalah pesanan kalender yang banyak masuk di setiap akhir tahun.
Beberapa design graphis mungkin akan men-design kalender 2013 dari awal, namun bagi yang tidak mau repot saya menyediakan design kalender 2013
dalam bentuk vector untuk di download secara gratis. Design kalender
2013 ini saya buat dengan coreldraw yang tentunya dapat Anda edit lagi,
sehingga Anda dapat menyesesuaikan designnya menurut keinginan Anda.
Sebetulnya saya juga mendapatkan template kalender tahun2013
ini dari undanganx.com, namun templatenya tersebut saya edit dengan
melakukan beberapa penambahan serta di design sesuai dengan keinginan
konsumen saya, kalender 2013 ini di pesan oleh DKM Masjid di lingkungan tempat saya tinggal.
Anda bebas untuk merubah isi maupun model kalender saya, karena memang saya menyediakan secara gratis untuk Anda, silahkan download kalender 2013 secara gratis, semoga bermanfaat bagi Anda yang memang membutuhkan template design kalender 2013.
Semoga artikel Download kalender tahun 2013 gratis ini bermanfaat.
2012 sudah hampir berakhirmari kita songsong tahun 2013 dengan suka cita. Moga tetap sukses di tahun 2013 ini Amiin
Untuk mulai download kalender Tahun 2013 gratis silahkan kunjungi infonesiana.blogspot.com atau langsung download kalender tahun 2013
Kamis, 22 November 2012
UN Tahun 2013
Soal UN SMA Tahun Ajaran 2012/2013 Akan 20 Paket Tiap Ruang dan Hasil UN Dapat Dipakai Untuk Seleksi Masuk PTN
Soal Ujian Nasional jenjang SMA/MA/SMK akhir-akhir ini mengalami
perubahan jumlah paket/variasi soal tiap ruang, mulai dari 2 paket yang
berbeda namun isi soal sama hanya beda urutan soal saja yang berbeda
tiap paket, kemudian 5 paket soal yang mengalami tipe, tipe pertama
dari5 paket soal yang berbeda hanya urutan soal yang diacak, kemudia
tipe kedua dari 5 paket memang berbeda teks soalnya namun mempertahankan
bobot dan materi soal yang sama. Mulai tahun tahun ajaran 2012/2013
paket soal UN SMA akan 20 paket tiap ruang, artinya tiap peserta akan
mendapatkan isi teks soal yang berbeda dengan yang lainnya.
Hasil UN SMA/MA/SMK yang sudah dilaksanakan hanya dipakai untuk
melihat hasil belajar siswa/mengukur/memetakan hasil belajar siswa,
namun mulai tahun ajaran 2012/2013 akan dapat dipakai seleksi masuk
perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan. Tentunya hasil UN akan
digabung dengan nilai laporan hasil belajar siswa (nilai raport).
Jika Hasil UN SMA/MA/SMK dapat dipakai seleksi masuk PTN, maka soal
UN pun akan berbeda (karena soal UN yang sudah dilaksanakan soal-soalnya
mengacu pada SKL yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa
selama di SMA), untuk soal UN tahun ini bisa jadi soal-soalnya akan
sedikit membebani siswa karena ada dua hal, pertama soal-soal yang
berisi mengukur keberhasilan selama belajar di SMA dan yang kedua
soal-soal untuk mengatahui potensi akademik dan keberhasilan calon
mahasiswa selama kuliah.
Jika UN SMA seperti di atas terlaksana maka anggaran pelaksanaan UN
dan seleksi masuk PTN yang besar bisa diefektifkan. Namun, mutunya tetap
sesuai kebutuhan dengan yang diinginkan pemerintah dan PTN.
Semoga pelaksanaan UN dapat berjalan dengan baik sesuai harapan semua, amin.
Informasi di atas saya ambil dari http://edukasi.kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com — Materi soal ujian nasional
jenjang SMA/MA/SMK pada 2013 direncanakan berubah. Hal itu untuk
mengikuti keinginan pemerintah mengintegrasikan hasil ujian nasional
untuk seleksi masuk calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri lewat
jalur undangan.
Nantinya soal ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK didesain untuk mengukur
prestasi siswa di jenjang akhir pendidikan menengah sekaligus
memprediksi potensi siswa di perguruan tinggi. Akhir September 2012,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) ditargetkan punya format yang akan dibahas bersama
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia. ”Pemerintah dan
BSNP akan segera rapat membahas integrasi UN SMA/MA/SMK dengan seleksi
perguruan tinggi. Kemungkinan ada perubahan soal UN yang sekaligus bisa
untuk seleksi PTN,” kata Djemari Mardapi, anggota BSNP, di Jakarta, Rabu
(12/9/2012). Menurut dia, pengintegrasian UN dengan seleksi masuk PTN
selama ini masih pro-kontra. Sebab, UN untuk mengukur prestasi siswa di
sekolah, sedangkan seleksi PTN memprediksi potensi akademik dan
keberhasilan calon mahasiswa selama kuliah. ”Kami sedang mencoba untuk
mengintegrasikan kebutuhan mengevaluasi prestasi dan prediksi lewat
pelaksanaan UN,” kata Djemari. Jika terlaksana, anggaran pelaksanaan UN
dan seleksi masuk PTN yang besar bisa diefektifkan. Namun, mutunya
tetap sesuai kebutuhan dengan yang diinginkan pemerintah dan PTN.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pemanfaatan
hasil UN SMA/MA/SMK untuk masuk PT, khususnya PTN, harus dilaksanakan.
Selama ini, hasil UN pada jenjang SD/MI dipakai dalam seleksi masuk
SMP/MTs, sedangkan hasil UN SMP/MTs untuk SMA/MA/SMK. Namun, hasil UN
SMA sederajat belum sepenuhnya diakui PTN karena dinilai belum valid
akibat tingginya dugaan kecurangan. ”Kalau integrasi hasil UN ke
seleksi masuk PTN terlaksana, beban siswa berkurang. Tidak hanya
meringankan biaya, tetapi siswa tidak stres karena konsentrasi di UN
sudah bisa dipakai untuk seleksi di PTN,” ujar Nuh. Sementara itu,
Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia Idrus Paturusi mengatakan, wacana
integrasi hasil UN untuk seleksi PTN mulai diterima kalangan PTN. Namun,
formatnya masih perlu dibahas. ”Bisa jadi dengan bobot persentase
nilai UN dan nilai rapor,” kata Idrus, yang juga Rektor Universitas
Hasanuddin, Makassar. Kecurangan UN Terkait dengan
kecurangan UN, Nuh menjelaskan, pemerintah berupaya lebih untuk
meminimalkan hal itu tahun depan. Caranya, membuat soal dalam 20 variasi
atau lebih. Ada juga rencana pemerintah menaikkan standar minimal
kelulusan UN tahun 2013. Apalagi, kelulusan UN sudah mencapai 99 persen
lebih.
Jumat, 16 November 2012
Langkah-langkah Dalam Membuat Karya Ilmiah
1. LAPORAN HASIL PENELITIAN
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II KAJIAN TEORI atau TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembahasan Teori B. Kerangka Pemikiran dan Argumentasi Keilmuan C. Pengajuan Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian B. Metode dan Rancangan Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Instrumen Penelitian E. Pengumpulan dan Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Penjabaran Variabel Penelitian B. Hasil Penelitian C. Pengujian Hipotesis D. Diskusi Penelitian (berisi pandangan teoretis tentang hasil penelitian yang diperoleh) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan dan Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Hasil Penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori B. Kajian Hasil Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Tindakan B. Setting/Lokasi/Subjek Penelitian C. Metode Pengumpulan Data D. Metode Analisis Data E. Cara Pengambilan Kesimpulan BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Selintas tentang Setting B. Uraian Penelitian secara Umum C. Penjelasan Persiklus D. Proses Analisis Data E. Pembahasan dan Pengambilan Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan B. Saran (untuk tindakan lebih lanjut) DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. TINJAUAN/ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN : Berisi uraian mengenai hal yang dipermasalahkan
BAB II KAJIAN TEORI : Definisi dan fakta yang berkaitan dengan permasalahan BAB III TINJAUAN/ULASAN
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4. BUKU PELAJARAN
Bagian Pendahuluan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Penjelasan Tujuan Buku Pelajaran
Petunjuk Penggunaan Buku
Petunjuk Pengerjaan Soal Latihan
Bagian Isi
Judul Bab atau Topik Isi Pokok Bahasan
Uraian Singkat Isi Pokok Bahasan
Penjelasan Tujuan Bab
Uraian Isi Pelajaran
Penjelasan Teori
Sajian Contoh
Ringkasan Isi Bab
Soal Latihan
Kunci Jawaban
Bagian Penunjang
Daftar Pustaka
Lampiran
5. MODUL PEMBELAJARAN
Judul
Pengantar
Petunjuk Penggunaan Modul
Tujuan Umum Pembelajaran
Kemampuan Prasyarat
Pretest
Tujuan Khusus Pembelajaran
Isi Bahasan
Kegiatan Belajar
Rangkuman
Tes
Sumber Media yang Dapat Digunakan
Tes Akhir dan Umpan Balik
Rancangan Pengajaran Remidial
Daftar Pustaka
6. DIKTAT PELAJARAN
Bagian Pendahuluan
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Penjelasan Tujuan Diktat Pelajaran
Bagian Isi
Judul Bab atau Topik Isi Bahasan
Penjelasan Tujuan Bab
Uraian Isi Pelajaran
Penjelasan Teori
Sajian Contoh
Soal Latihan
Bagian Penunjang
Daftar Pustaka
Lampiran
7. ALAT PERAGA
Bagian Pembuka
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bagian Isi
Latar Belakang Pembuatan Alat Peraga
Manfaat Alat Peraga
Bahan yang Digunakan
Keadaan Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Alat Peraga
Prestasi Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Alat Peraga
Rabu, 07 November 2012
Cek Tagihan Listrik
Selamat datang di blog yang serba belajar, Semoga kehadiran blog ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Bagi agan2 yang ingin mengecek tahihan listrik demi untuk mempersiapkan jumlah nominal yang akan dibawa atau mengecek tingkat kevalidtan nominal rekening anda bisa mengeceknya di sisni secara langsung hanya dengan memasukkan ID pelanggan agan.
Bagi agan2 yang ingin mengecek tahihan listrik demi untuk mempersiapkan jumlah nominal yang akan dibawa atau mengecek tingkat kevalidtan nominal rekening anda bisa mengeceknya di sisni secara langsung hanya dengan memasukkan ID pelanggan agan.
Minggu, 04 November 2012
Mendidik Anak Ala Rasulullah
Rasulullah
SAW adalah teladan umat muslim sedunia yang merupakan insan yang paling
sempurna akhlaknya. Sehingga dikatakan bahwa beliau Rasul adalah
al-Qur'an berjalan. Setiap orang tua pastinya menginginkan anaknya
menjadi insan yang shaleh dan berpendidikan. yang menjadi
permasalahannya adalah "Bagaimana cara Rasulullah mendidik anaknya agar menjadi baik dan benar???".
Berikut ini merupakan salah satu contoh yang mungkin bisa menjadi
teladan buat kita semua. Yaitu cara-cara mendidik anak yang dilakukan
oleh Rasululah Nabi Muhammad SAW. Banyak orangtua yang tidak begitu
memperhatikan pendidikan agama pada anak-anaknya sehingga mereka hidup
tanpa tuntunan. Padahal agama memberikan panduan lengkap mendidik anak.
Nah, lewat tulisan ini saya akan memberikan gambaran jelas tentang cara
mendidik anak ala Rasullulah SAW. Semoga menjadi Kisah teladan yang bermanfaat bagi kita semua.
Anak ibarat kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja. Peran orangtua sangatlah vital. Karena melalui orangtualah, anak akan menjadi manusia yang baik atau tidak.Rasulullah SAW, sebagai teladan paripurna, telah memberikan tuntunan bagaimana mendidik dan mempersiapkan anak. Dan hal yang paling penting adalah keteladanan dalam melakukan hal-hal yang utama. Inilah yang harus dilakukan orangtua. Bukan hanya memerintah dan menyalahkan, tapi yang lebih penting adalah memberikan contoh konkret. Secara simultan hal itu juga harus ditopang oleh lingkungan, pergaulan, dan masyarakat.
Pendidikan
Islam benar-benar telah memfokuskan perhatian pada pengkaderan individu
dan pembentukan kepribadian secara Islami. Semua itu dilakukan dengan
bantuan lembaga-lembaga pendidikan Islam di dalam masyarakat tempat ia
tinggal. Dan lembaga pendidikan Islam paling dini adalah orangtua dan
keluarga, yang berperan sebagai madrasah pertama dalam kehidupan
individu.
Selain
itu juga masjid, sebagai lembaga agama yang berperan mendidik individu
dalam meningkatkan kualitas iman kepada Allah SWT dan menumbuhkan
perilaku baik di dalam dirinya. Juga sekolah, sebagai lembaga pendidikan
yang berperan membekali individu dengan keterampilan-keterampilan yang
harus dimiliki dalam kehidupan ini.
Seorang
anak menjalankan seluruh kehidupannya di dalam lingkungan keluarga,
maka keluarga sangat bertanggung jawab dalam mengajari anak tentang
berbagai macam perilaku Islami. Keluarga juga bertanggung jawab untuk
membekali anak dengan nilai-nilai pendidikan sosial yang baik.
Yang
harus diperhatikan dan sangat penting dalam kehidupan anak yaitu
pendidikan aqidah, lalu pendidikan rukun iman, pendidikan ibadah, dan
pendidikan akhlaq. Sangat penting diajarkan kepada anak bahwa
sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempunyai akhlaq yang mulia. Dan
itu juga ditopang dengan contoh yang mereka temukan di dalam keluarga
dan lingkungan.
Setiap
anak muslim hendaknya diajari untuk selalu berakhlaq baik, seperti
sikap ihsan, amanah, ikhlas, sabar, jujur, tawadhu, malu, saling
menasihati, adil, membangun silaturahim, menepati janji, mendahulukan
kepentingan orang lain, suci diri, dan pemaaf.
Akhlaq
yang baik merupakan fondasi dasar dalam ajaran Islam. Dan akhlaq yang
baik diperoleh dengan berjuang untuk menyucikan jiwa, mengarahkannya
untuk berbuat , dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat.
Oleh karena itu perbuatan ibadah tidak lain merupakan sarana untuk
mencapai akhlaq yang baik. Dalam hal ini Rasulullah SAW adalah contoh
yang paling baik, teladan yang paripurna, dunia akhirat.
Allah SWT berfirman; “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS Al Qalam:4).
Rasulullah SAW bersabda; “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq.” (HR Al-Bukhari).
• Ihsan
Ihsan
adalah perbuatan manusia dalam melaksanakan seluruh ibadahnya secara
baik dan menjalankannya secara benar. Perbuatan ihsan juga terdapat
dalam bentuk interaksi dengan siapa pun makhluk Allah SWT. Ihsan
mempunyai beberapa pengertian: Bersungguh sungguh dalam belajar dan
profesional dalam bekerja. Membalas keburukan orang-orang yang berlaku
salah dengan kebaikan atau menerima permintaan maaf dari mereka.
Menjauhkan diri dari perilaku balas dendam dan memendam amarah (Setiap
anak didik harus belajar memaafkan orang lain dan memberikan nasihat
yang baik dengan penuh hikmah). Mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW
dalam memiliki nilai moral yang tinggi dan menjadikannya contoh utama
dalam kehidupan ini.
Sebagaimana
firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemunkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (OS An-Nahl: 90).
Rasulullah
SAW juga bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat balk
dalam berbagai hal. Seandainya kalian membunuh, bunuhlah dengan cara
yang baik; dan seandainya kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara
yang baik. Hendaknya salah seorang di antara kalian mempertajam mata
pisaunya dalam membunuh binatang sembelihannya.” (HR Muslim).
• Amanah
Amanah
adalah menyampaikan hak hak kepada orang yang memilikinya tanpa
mengulur-ulur waktu. Sikap amanah dalam dunia ilmu pengetahuan berarti
belajar dengan tekun dan rajin, sedangkan sikap amanah dalam
berinteraksi dengan sesama manusia adalah dengan menjaga rahasia-rahasia
mereka.
Sebelum
Rasulullah SAW menjadi nabi, masyarakat Jahiliyah yang hidup di sekitar
Rasulullah SAW selalu menjuluki beliau dengan kata-kata Al-Amin, “orang
yang terpercaya”. Itu karena para rasul memang memiliki sikap amanah,
begitu pula dengan hamba-hamba Allah yang shalih.
Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.”
Rasulullah
SAW bersabda, “Jadilah kalian orang yang amanah bagi orang orang yang
telah mempercayaimu, dan janganlah kalian mengkhianati orang yang
mengkhianatimu.” (HR Daraquthni).
• Ikhlas
Seorang
anak harus diajari untuk berbuat ikhlas, baik dalam melaksanakan
pekerjaannya maupun proses belajarnya. Semua itu harus mereka laksanakan
dengan ikhlas, demi mendapatkan ridha Allah SWT. Jangan sampai
perbuatan tersebut dilandaskan pada sifat munafik, riya’, atau hanya
mendapatkan pujian dari orang-orang.
• Sabar
Seorang
anak harus belajar bahwa kesabaran adalah mendapatkan sesuatu yang
tidak disenangi dengan jiwa yang lapang dan bukan dengan kemarahan atau
keluhan. Sikap sabar dapat termanifestasi melalui sikap, baik dalam
melaksanakan ibadah maupun muamalah, serta menjauhkan diri dari
perbuatan dosa dan maksiat.
Oleh karena itu seorang mualim yang sabar akan menerima hal buruk dan siksaan terhadap dirinya dengan sikap yang tetap sabar.
Allah
SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga di perbatasan
negerimu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS Ali
Imran: 200).
Pada
ayat yang lain Allah SWT berfirman, “Sesugguhnya hanya orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (QS Az-Zumar: 10).
Rasulullah
SAW bersabda, “Betapa menakjubkannya perkara orang-orang beriman,
segala perkara mereka baik, dan hal itu tidak didapatkan kecuali oleh
orang beriman. Apabila mendapatkan kebahagiaan, ia akan bersyukur dan
itu adalah hal yang terbaik bagi dirinya. Begitu pula apabila ditimpa
kesedihan, ia akan bersabar dan hal itu adalah yang terbaik bagi
dirinya.” (HR Muslim).
• Jujur
Dalam
menjalankan ibadah, muamalah, baik dalam bentuk perkataan maupun
perbuatan, seorang mualim hendaklah berlaku jujur,hanya untuk
mengharapkan ridha Allah SWT.
Seorang
anak hendaknya diajarkan untuk memiliki sifat jujur, baik di dalam
perkataan maupun perbuatannya, sehingga setiap ucapan yang keluar dari
mulutnya sesuai dengan realitas yang ada. Tidak berbohong di hadapan
orang lain, karena sifat bohong adalah satu ciri orang munafik.
Sifat
jujur akan mendatangkan keberkahan dalam rizqi serta dapat membantu
seseorang mualim untuk meraih nurani yang tenteram dan jiwa yang damai.
Allah
SWT berfirman dalam AlQuran, “Di antara orang-orang mukmin itu ada
orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah, maka di
antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada pula yang
menunggu-nunggu, dan mereka sedikit pun tidak mengubah janjinya.” (QS
AlAhzab: 23).
Rasulullah
SAW bersabda, “Hendaknya kalian berlaku jujur. Karena kejujuran akan
menunjukkan seseorang pada perbuatan baik, dan perbuatan baik akan
membawa seseorang kepada surga.
Seseorang
yang memiliki sifat jujur dan terus mempertahankan kejujurannya, di
sisi Allah akan tercatat sebagai orang yang jujur. Dan hendaknya kalian
menjauhkan diri dari sifat bohong. Karena kebohongan akan menyeret
seseorang pada dosa, dan dosa akan mengantar manusia ke pintu neraka.
Seseorang yang berbuat bohong dan masih terus melakukan kebohongan, di
sisi Allah akan tercatat sebagai pembohong.” (HR Muslim).
• Tawadhu’
Seorang
anak hendaknya diajari bahwa tawadhu’ atau rendah hati hanya dapat
dicapai dengan menjauhkan diri dari sifat sombong di hadapan hamba Allah
yang lain. Jalinlah hubungan dengan fakir miskin, karena doa mereka
mustajab. Dan bergaullah dengan baik dengan siapa saja.
Usahakan
untuk menjauhkan diri dari sikap angkuh, mengagung-agungkan diri, baik
dengan memperlihatkan harta, mahkota, maupun ilmu pengetahuan. Jangan
suka dengan puji-pujian yang berlebihan atau penghormatan di luar batas.
Salah
satu sikap tawadhu’ Rasulullah SAW, beliau sangat tidak suka
orang-orang memberikan pujian kepada beliau atau berdiri untuk memberi
penghormatan kepada beliau. Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga tidak
pernah membedakan diri beliau dengan para sahabat beliau sehingga beliau
pun mengerjakanapa yang para sahabat kerjakan. Rasulullah pun terbiasa
bercanda dengan para sahabat, mendatangi mereka, bermain dengan
putra-putra mereka, dan memulai untuk mengucapkan salam atau menjabat
tangan para sahabat terlebih dahulu.
Allah
SWT berfirman dalam surah Al Furqan: 63, “Dan hamba-hamba yang baik
dari Tuhan, Yang Maha Penyayang, adalah orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati; dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.”
Begitu
juga dalam firman lainnya. “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk
orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di
muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah untuk orang-orang yang
bertaqwa.” (QS Al-Qashash: 83).
• Malu
Seorang
anak hendaknya diajari bahwa malu adalah bagian dari iman, yang dapat
mendekatkannya pada kebaikan dan menjauhkan dari keburukan.
Sikap
malu akan mencegah seorang mualim untuk melakukan perbuatan dosa.
Selain itu juga akan menjadikan seorang mualim untuk berbicara benar
dalam berbagai kondisi. Rasulullah SAW adalah orang yang,sangat pemalu,
sehingga beliau tidak pernah berbicara kecuali yang baik-baik saja.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tidak memiliki rasa malu, maka ia tidak memiliki keimanan.” (HR Bukhari Muslim).
• Saling Menasihati
Seorang
anak hendaknya diajari bahwa nasihat adalah perkataan yang tulus,
terlepas dari maksud-maksud tertentu ataupun hawa nafsu. Maka seorang
mualim hendaknya memberikan nasihat kepada mualim lainnya. Karena
nasihat dapat melepaskan seseorang dari api neraka. Sering memberi
nasihat juga bagian dari akhlaq para nabi dan rasul.
Allah
SWT berfirman dalam surah Al-Ashy ayat 3, “Demi masa, sesungguhnya
manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan aural shalih dan nasih-menasihati supaya
menetapi kesabaran.”
Rasulullah SAW juga bersabda, “Agama adalah sebuah nasihat.”
Para sahabat bertanya, “Bagi siapa, wahai Rasulullah?”
Rasulullah menjawab, “Bagi (milik) Allah, para rasul, dan seluruh kaum mualimin.” (HR Muslim).
• Adil
Seorang
anak haruslah diajari bahwa keadilan adalah sifat utama, yang mana
seseorang menempatkan sesuatu pada tempatnya. la haruslah menjunjung
tinggi sifat kebenaran dan membela mereka yang terzhalimi.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan….” (QS An-Nahl: 90).
Rasulullah
SAW bersabda, “Orang orang sebelum kalian telah hancur; karena apabila
mereka yang terhormat mencuri, mereka akan membiarkannya, tetapi apabila
ada orang lemah yang mencuri, mereka menerapkan hukum kepadanya.” (HR
Al-Bukhari).
• Membangun Silaturahim
Silaturahim
adalah berbakti dan berbuat baik kepada orangtua serta kaum kerabat. Di
samping itu juga menjaga hak-hak para tetangga dan orangorang lemah.
Semua itu dilakukan untuk mempererat ikatan hubungan di antara keluarga
dan untuk menumbuhkan rasa cinta di antara manusia. Yang termasuk dalam
bagian silaturahim adalah berlaku baik dan sopan ketika bertemu dengan
kaum kerabat, serta menyambut kedatangan mereka dengan suka cita.
Silaturahim
juga dapat diartikan sebagai mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui
cara mengikatkan tali kekeluargaan, menyambut kedatangan para tetangga
dengan suka cita, dan menampakkan wajah senang ketika bertatap muka
dengan mereka.
Tidak
hanya itu, silaturahim juga dapat termanifestasi melalui menjenguk
orang yang sakit, dan membantu meringankan beban mereka.
Allah
SWT berfirman, “Dan orangorang yang menghubungkan apa-apa yang Allah
perintahkan supaya dihubungkan dan mereka takut kepada Tuhannya dan
takut kepada hisab yang buruk.” (QS Ar-Ra’d: 21).
• Menepati Janji
Tanamkan
rasa percaya kepada anak bahwa menepati janji yang telah dibuatnya
merupakan salah satu tanda orang beriman, dan Allah SWT menyukai hal
itu. Kalau ia tidak mampu menepatinya, ajarkan pula untuk minta maaf.
Menyalahi
janji termasuk dalam kategori perbuatan hina, karena perbuatan itu
hanya akan menghilangkan kepercayaan dan rasa hormat.
Tidak
hanya itu, perbuatan tersebut juga akan melahirkan kemurkaan Allah.
Allah SWT berfirman, “Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti
dimintai pertanggungjawabannya.” (QS Al-Isra: 34).
• Mendahulukan Kepentingan Orang Lain
Ikhlas
berkorban dan mendahulukan kepentingan orang lain termasuk dalam
perbuatan-perbuatan yang utama dalam ajaran Islam. Sikap ini
terimplementasi dalam bentuk mencintai orang lain, melayani kebutuhan
kaum mualimin, berkorban demi kepentingan mereka, dan memiliki keyakinan
bahwa ikatan persaudaraan dalam Islam dan mendahulukan kepentingan
sesama saudara mualim merupakan akhlaq mulia.
Oleh
karena itu marilah bersegera melaksanakan perbuatan wajib demi mendapat
ridha Allah SWT tanpa harus menunggu ucapan terima kasih. Dan mulailah
mendahulukan kepentingan orang lain, karena sifat itu dapat membebaskan
seorang mualim dari sifat egois.
Allah
SWT berfirman, “Dan mereka mengutamakan (orang Muhajirin) atas diri
mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan spa yang mereka berikan itu.
Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang
yang beruntung.” (QS Al-Hasyir: 9).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah beriman seseorang sebelum mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.”
Mari
kita ajarkan kepada anak-anak kita untuk berkasih sayang dengan sesama,
terutama kepada orang-orang lemah dan tertindas. Tidak merendahkan atau
menyakiti, apalagi mencela mereka. Hendaklah kita selalu bersikap lemah
lembut kepada makhluk Allah yang lain. Kasih sayang akan mendatangkan
cinta dan menyatukan hati. Sikap keras hanya akan memisahkan hati dan
menumbuhkan kebencian.
Marilah
kita membiasakan diri untuk meminta maaf kepada orang lain, memberikan
pertolongan dan manfaat untuk sesama dan menjadikan Rasulullah SAW
sebagai suri tauladan.
Allah SWT berfirman, “Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan sating berpesan untuk berkasih sayang….” (QS Al-Salad 17).
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tidak mengasihi, maka tidak akan dikasihi.” (HR Bukhari Muslim).
• Suci Diri
Islam
adalah agama yang mengajarkan kebersihan. Islam sangat menganjurkan
kepada setiap individu mualim agar selalu menjaga kebersihan badan,
pakaian, dan tempat tinggal masingmasing.
Seorang
mualim hendaknya menyucikan diri dari najis dan kotoran yang menempel
pada pakaian atau badan, karena ketika menghadap Allah SWT seseorang
diharuskan bersuci. Ajaran Islam menganjurkan mempergunakan pakaian yang
bersih dan yang terbaik untuk bersujud menghadap Allah SWT.
Allah
SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan
sapulah kepalamu, dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki; dan
jika kamu junub, mandilah.” (QS AI-Maidah: 6).
• Pemaaf
Sifat utama lain yang kita ajarkan kepada anak-anak adalah murah hati, pemaaf, dan berani karena benar.
• Pengetahuan ihwal Akhlaq yang Buruk
Kita
juga harus memberi tahu kepada anak-anak kita ihwal akhlaq yang buruk.
Diharapkan dengan pengetahuan itu anak-anak bisa menghindar dari hal
tersebut.
Sifat
yang jelek itu seperti ghibah atau ngerumpi, yakni membicarakan
keburukan-keburukan saudaranya sesama mualim dan orang yang dibicarakan
itu tidak ada di hadapannya. Perbuatan ghibah itu bisa dalam bentuk
perkataan, perbuatan, isyarat, ataupun sindiran.
Kemudian
namimah, yaitu perbuatan seseorang yang menukil perkataan seseorang dan
kemudian menyampaikannya kepada orang lain dengan tujuan mengobarkan
api permusuhan di antara kedua orang tersebut.
Akhlaq tercela lainnya seperti riya’, hasad, ucapan keji, sombong, penyindir, pemalas, marah, kikir, bohong, tamak.
Mereka
yang berakhlaq baik biasanya hatinya akan dicondongkan kepada ajaran
agama. Mudah bagi mereka menerima nasihat, dan selalu melakukan evaluasi
diri. Anak-anak yang tumbuh di tengah keluarga yang istiqamah
mengerjakan perintah Allah SWT dan menghindari larangan-Nya insya Allah
akan selalu dituntun-Nya dalam pendidikan dan kasih sayang-Nya.
Senin, 29 Oktober 2012
Membangun Jati Diri
Membangun harga diri memerlukan Introspeksi dan Pengendalian diri. Namun
umumnya kita menjadi gugup ketika mulai memikirkan diri kita sendiri.
apalagi di saat kita mengalami suatu tekanan ekonomi .Kadang-kadang
tampaknya salah menghabiskan begitu banyak waktu untuk mengorek dasar
dan relung-relung sunyi hidup kita.
Bila kita bertanya pada diri kita sendiri : Siapakah kita dihadapan diri kita sendiri?, Siapa kita dihadapan Keluarga? siapa kita dihadapan Masyarakat? dan Terutama siapa kita di hadapan Tuhan?
Jawabannya bisa senam mental dan moral karena pada akhirnya akan kembali pada diri kita sendiri.
Pada tahun 2000 (September) waktu kami ikut symposium Franklin Covey di Salt Lake City Utah Amerika, Gorbachev ( Mantan Presiden Rusia) menyampaikan materi seminar dengan Topik "Radical Change Base on Principle" , kemudian Stephen R Covey memberikan makalah dengan Topik " LEADER IS A CHOICE NOT A POSITION'
Dalam makalah tersebut dikatakan bahwa kita dapat membuat suatu perubahan yang sangat radikal, namun tetap harus berdasarkan Prinsip ( Nilai yang universal dan berlaku umum)
Kemudian Stephen R Covey menjelaskan "Kepemimpinan adalah merupakan pilihan dan bukan karena posisi atau kedudukan kita pada jabatan tertentu.
Bila kita simak dari kedua materi tersebut , ada terkandung makna yang sangat menonjol yaitu bagaimana kita mengoptimalkan kekuatan kita berdasarkan "Prinsip dan juga berdasarkan "Pilihan " dimana Prinsip dan Pilihan adalah merupakan suatu konsepsi system yang saling berhubungan , saling menentukan dan saling mempengaruhi , yang memiliki sifat yang tetap dan tidak berubah-ubah (Constant)
Prinsip adalah hal-hal yang bersifat umum dan universal , dapat diprediksi seperti : kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan , dan semua hal tersebut masih berada diluar dirikita. Demikian juga "choice" atau pilihan , dimana semua orang punya kebebasan untuk membuat pilihan . Yang menjadi permasalahan sekarang adalah kapan Kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan tersebut berada pada diri kita? .Maka pada saat itu jugalah Prinsip tersebut berubah menjadi Kekuatan dan Nilai kita yang tak terhingga nilainya dan selanjutnya dapat dikatakan sebagai Memperbaharui Talenta ( Talent Improvement) , dan untuk menetapkan " Prinsip" menjadi sebuah Nilai Kita, disinilah peranan Pengendalian dan Introspeksi kita dalam menentukan PILIHAN berdasarkan Anugerah Manusiawi yaitu Kesadaran Diri, Imajinasi, Hati Nurani dan Kehendak Bebas .
Tugas kita selanjutnya adalah kita harus berusaha "Melegitimate Prinsip dan Pilihan " kita setiap saat.
Sebagai hasil atau implementasi dari kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan inilah yang disebut dengan " REKENING BANK EMOSI " dan kemudian tugas kita setiap saat adalah kemampuan kita untuk menciptakan setoran pada " REKENING BANK EMOSI " dan sebaliknya kita juga harus mengendalikan tarikan dari "REKENING BANK EMOSI KITA" setiap saat, dan disinilah sangat mutlak diperlukan "INTROSPEKSI DAN PENGENDALIAN " kita setiap saat .
Dan jika Pengendalian dan Intropeksi menjadikan kita merasa tidak enak atau kurang percaya diri , itu disebabkan karena kita belum punya kemampuan untuk menggunakannya dengan baik dan benar.
Membangun Jatidiri yang kokoh adalah tergantung dari sejauhmana kita menciptakan dan mengendalikan Rekening Bank Emosi Kita setiap saat baik "Setoran" ataupun "Tarikan".
Bila kita bertanya pada diri kita sendiri : Siapakah kita dihadapan diri kita sendiri?, Siapa kita dihadapan Keluarga? siapa kita dihadapan Masyarakat? dan Terutama siapa kita di hadapan Tuhan?
Jawabannya bisa senam mental dan moral karena pada akhirnya akan kembali pada diri kita sendiri.
Pada tahun 2000 (September) waktu kami ikut symposium Franklin Covey di Salt Lake City Utah Amerika, Gorbachev ( Mantan Presiden Rusia) menyampaikan materi seminar dengan Topik "Radical Change Base on Principle" , kemudian Stephen R Covey memberikan makalah dengan Topik " LEADER IS A CHOICE NOT A POSITION'
Dalam makalah tersebut dikatakan bahwa kita dapat membuat suatu perubahan yang sangat radikal, namun tetap harus berdasarkan Prinsip ( Nilai yang universal dan berlaku umum)
Kemudian Stephen R Covey menjelaskan "Kepemimpinan adalah merupakan pilihan dan bukan karena posisi atau kedudukan kita pada jabatan tertentu.
Bila kita simak dari kedua materi tersebut , ada terkandung makna yang sangat menonjol yaitu bagaimana kita mengoptimalkan kekuatan kita berdasarkan "Prinsip dan juga berdasarkan "Pilihan " dimana Prinsip dan Pilihan adalah merupakan suatu konsepsi system yang saling berhubungan , saling menentukan dan saling mempengaruhi , yang memiliki sifat yang tetap dan tidak berubah-ubah (Constant)
Prinsip adalah hal-hal yang bersifat umum dan universal , dapat diprediksi seperti : kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan , dan semua hal tersebut masih berada diluar dirikita. Demikian juga "choice" atau pilihan , dimana semua orang punya kebebasan untuk membuat pilihan . Yang menjadi permasalahan sekarang adalah kapan Kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan tersebut berada pada diri kita? .Maka pada saat itu jugalah Prinsip tersebut berubah menjadi Kekuatan dan Nilai kita yang tak terhingga nilainya dan selanjutnya dapat dikatakan sebagai Memperbaharui Talenta ( Talent Improvement) , dan untuk menetapkan " Prinsip" menjadi sebuah Nilai Kita, disinilah peranan Pengendalian dan Introspeksi kita dalam menentukan PILIHAN berdasarkan Anugerah Manusiawi yaitu Kesadaran Diri, Imajinasi, Hati Nurani dan Kehendak Bebas .
Tugas kita selanjutnya adalah kita harus berusaha "Melegitimate Prinsip dan Pilihan " kita setiap saat.
Sebagai hasil atau implementasi dari kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan inilah yang disebut dengan " REKENING BANK EMOSI " dan kemudian tugas kita setiap saat adalah kemampuan kita untuk menciptakan setoran pada " REKENING BANK EMOSI " dan sebaliknya kita juga harus mengendalikan tarikan dari "REKENING BANK EMOSI KITA" setiap saat, dan disinilah sangat mutlak diperlukan "INTROSPEKSI DAN PENGENDALIAN " kita setiap saat .
Dan jika Pengendalian dan Intropeksi menjadikan kita merasa tidak enak atau kurang percaya diri , itu disebabkan karena kita belum punya kemampuan untuk menggunakannya dengan baik dan benar.
Membangun Jatidiri yang kokoh adalah tergantung dari sejauhmana kita menciptakan dan mengendalikan Rekening Bank Emosi Kita setiap saat baik "Setoran" ataupun "Tarikan".
Sabar Yang Indah
Manusia
seringkali berlaku egois. Ketika menginginkan rindu sesuatu, ia berdoa
habis-habisan dan berupaya sungguh-sungguh demi tercapainya segala yang
dirindukan. Tatkala berhasil, serta-merta ia pun melupakan Allah. Bahkan
ia menganggap bahwa keberhasilan itu adalah hasil jerih payah dirinya
sendiri.
Sebaliknya,
bila kegagalan menimpa, ia sering kecewa karenanya. Terkadang ia
berburuk sangka kepada Allah dan menimpakan kekecewaannya itu kepada
siapa saja yang dianggap biang penyebab kegagalan tersebut. Padahal,
rasa kecewa, sedih, dan kesal itu lahir karena manusia terlalu berharap
bahwa kehendak Allah harus selalu cocok dengan keinginannya.
Jelas
dari kedua sikap tersebut ada sesuatu yang terlewatkan. Yaitu sikap
sabar, tawakal, dan syukur nikmat. Karenanya, beruntunglah orang yang
memiliki sikap sabar ketika musibah datang menimpa dan memiliki syukur
ketika keberuntungan datang menerpa.
Sabar,
menurut Dzunnun Al-Mishry, adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang
bertentangan dengan agama dan bersikap tenang manakala terkena musibah,
serta berlapang dada dalam kefakiran di tengah-tengah medan kehidupan.
Atau, seperti kata Al-Junaid, "Engkau menelan suatu kepahitan tanpa
mengerutkan muka".
Adapun
syukur, adalah tindakan memuji si pemberi nikmat atas kebaikan yang
telah dilakukannya. Seseorang dikatakan bersyukur kepada Allah, apabila
ia mengakui nikmat itu di dalam batinnya, lalu membicarakannya dengan
lisan, serta menjadikan karunia nikmat itu sebagai ladang ketaatan
kepada-Nya. Pada hakikatnya syukur itu merupakan perwujudan sikap sabar
ketika manusia mendapat nikmat.
Mengapa
kita harus bersabar ketika mendapatkan nikmat? Karena, karunia nikmat
itu justru akan menggelincirkan manusia ke dalam kekhilafan dan
memperturutkan hawa nafsu. Betapa banyak orang yang mampu bersabar
ketika diberikan ujian, tapi tak mampu bersabar ketika diberi
kenikmatan.
Lalu seberapa mampukah kita merasakan nikmatnya sabar?
Syahdan, di masa Rasulullah SAW, sebuah ujian menimpa Ummu Sulaim. Suatu hari anaknya meninggal dunia, padahal suaminya sedang bepergian. Ummu Sulaim berusaha agar kematian anaknya itu tidak diketahui dengan tiba-tiba oleh sang suami sedatangnya dari perjalanan nanti. Ia pun mempersiapkan hidangan untuk menyambut kedatangan suaminya.
Syahdan, di masa Rasulullah SAW, sebuah ujian menimpa Ummu Sulaim. Suatu hari anaknya meninggal dunia, padahal suaminya sedang bepergian. Ummu Sulaim berusaha agar kematian anaknya itu tidak diketahui dengan tiba-tiba oleh sang suami sedatangnya dari perjalanan nanti. Ia pun mempersiapkan hidangan untuk menyambut kedatangan suaminya.
Ketika
sang suami datang, ia pun segera menyantap hidangan yang telah
dipersiapkan dengan lahapnya. "Bagaimana keadaan anak kita sekarang?"
tanya suaminya. "Alhamdulillah, sejak sakitnya itu tidak pernah setenang
malam ini," jawab Ummu Sulaim.
Sementara
itu, Ummu Sulaim menghias diri dengan memakai pakaian terindah yang
dimilikinya, agar sang suami timbul hasratnya. Tak lama setelah sang
suami menggauli dan memuaskan hajatnya, Ummu Sulaim mulai bertanya,
"Apakah Kanda tidak merasa heran dengan tetangga-tetangga kita itu?"
"Mengapa
mereka?" tanya suaminya."Mereka itu diberi pinjaman, tetapi setelah
diminta kembali, tiba-tiba mereka menyatakan kedukacitaan yang luar
biasa," jawab Ummu Suliam."Buruk sekali kelakukan mereka itu," ujar
suaminya.Ketika itulah ia memberitahukan apa sebenarnya yang terjadi
terhadap anaknya. "Kanda," ujarnya. "Bukankah anak kita itu hanya
pinjaman dari Allah? dan kini Allah telah memanggilnya kembali".
Setelah
mendengar perkataan istrinya tersebut, sang suami pun sadar akan apa
yang terjadi. "Alhamdulillah, inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun,"
ujarnya penuh ketabahan. Keesokan harinya, pagi-pagi benar suaminya
pergi ke tempat Rasulullah SAW dan memberitahukan kejadian tersebut.
Rasul pun berdoa untuk keluarga itu, "Ya Allah, berilah keberkahan untuk
kedua suami istri itu pada malam harinya tadi".
Dalam
kisah lain diceritakan bagaimana sedihnya Nabi Ya’kub ketika mendengar
anaknya, Yusuf meninggal, hingga dikisahkan bagaimana matanya menjadi
putih (QS. Yusuf: 84). Dan kesedihan itu semakin bertambah ketika
anaknya yang lain Bunyamin ditahan pemerintah Mesir. Namun, apa yang
dikatakan Nabi Ya’kub ketika itu? "Fa shabrun jamiil" (QS. Yusuf: 83).
Sabar itu indah!
Jadi,
kemampuan merasakan nikmatnya sabar terletak pada seberapa besar mutu
pengakuan akan adanya takdir dan kemahakuasaan Allah SWT. Seseorang bisa
sabar - seperti yang dilakukan Ummu Sulaim dan suaminya - bila ia mampu
meyakini bahwa semua yang terjadi karena izin Allah dan meyakini bahwa
Allah tidak akan mendzalimi hamba-Nya.
Sa’ad
bin Jubair memberikan contoh tentang seorang budak belian yang dipukul
dengan cambuk. Namun sikap budak tersebut seolah-olah mencerminkan makna
firman-Nya, Inna lillahi Sesungguhnya kami hanya milik Allah semata.
Jadi, ia mengakui bahwa dirinya adalah kepunyaan Allah yang bebas
dipergunakan dan diapakan saja oleh Allah.
Sedangkan
harapannya akan pahala dikarenakan musibah tersebut seakan merupakan
makna dari firman-Nya, Wa inna ilaihi raaji’uun Dan kepada-Nya kita
kembali. Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika Abu Bakar As-Siddiq
jatuh sakit, dan para sahabat yang menjenguknya bertanya, "Saudaraku,
tidakkah sebaiknya kami panggilkan saja tabib?". Abu Bakar menjawab,
"Sudah, tabib sudah memeriksaku". "Apa yang dikatakannya?" tanya mereka.
Abu Bakar menjawab, "Dia katakan, "Aku Maha Berbuat terhadap apa yang
Aku kehendaki !".
Dengan
demikian, syarat mutlak orang bisa bersabar adalah ketika ditimpa
sesuatu, pikirannya langsung tertuju hanya kepada Allah SWT. Inilah
kunci terpenting yang harus dimiliki siapa saja yang ingin menjadi ahli
sabar.
Karena
itu, keindahan dan keluhuran pribadi seseorang dapat dilihat dari
sejauh mana ia pandai bersabar. Semakin seseorang mampu bersabar,
niscaya akan semakin indah pula akhlaknya. Jaminan Allah pun demikian
luar biasa bagi ahli sabar. "Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas!" (QS.
Az-Zumar:10).
"Dan
berikanlah kabar gembira pada orang-orang yang sabar, yang apabila
ditimpa musibah, mereka berkata, "Inna lillaahi wa inna ilahi
raaji’uun". Mereka itulah orang-orang yang mendapat rahmat dari
Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS.
Al-Baqarah:155-157).
Senin, 01 Oktober 2012
Peraturan Akademik Sekolah
Peraturan Akademik MAN Ngabang
1.
KEHADIRAN
SISWA.
1.1. Setiap siswa MAN Ngabang wajib hadir
atau datang ke madrasah sesuai jadwal atau peraturan yang berlaku di MAN
Ngabang. Bagi siswa yang ketidak hadirannya kurang karena:
a. Sakit atau ijin, maka untuk mata pelajaran
yang tidak di ikuti, guru memberikan tugas akademik kepada siswa tersebut,
dapat berupa ringkasan materi, penyelesaian soal-soal, porto polio ( tugas
terstruktur, tugas mandiri tidak terstruktur) dengan waktu maksimal setara
dengan jumlah jam ketidak hadiran.
b. Alfa atau tanpa keterangan harus
mengambil tugas kepada guru yang mengajar untuk 3 (tiga) kali tidak hadir
kepada Wali Kelas agar segera memanggil siswa yang bersangkutan, untuk 6 (enam)
kali tidak hadir segera memberikan surat panggilan kepada orang tua atau wali.
c. Bagi siswa yang bolos atau pulang
disaat jam pelajaran berlangsung dikenakan sangsi akademik atau non akademik
oleh guru pada jam bolos dengan penyelesaian 90 menit.
2.
KETENTUAN
ULANGAN, UJIAN , KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN.
Sesuai Peraturan
Pemerintah No. 20 Tahun 2007
2.1. Ulangan adalah proses yang dilakukan
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam
proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan ,melakukan perbaikan pembelajaran,
dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
2.2. Ulangan harian adalah kegiatan yang
dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi dasar ( KD) atau lebih.
2.3. Ulangan tengah semester adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapain kompetensi
peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut.
2.4. Ulangan akhir semester adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapain kompetensi peserta didik
di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan semua KD pada semester tersebut.
2.5. Ulangan Kenaikan Kelas adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapain kompetensi
peserta didik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir semester genappada satuan pendidikan yang menggunakan
sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan
KD pada semester tersebut.
2.6. Ujian Sekolah/Madrasah adalah
kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
peresyaratan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata
pelajaran kelompok mata peljaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
diujikan dalm ujian nasional dan aspek kognitif dan/ atau psikomotorik kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah.
2.7. UjianNasional yang selanjutnya UN
adalah kegiatan pengukuran pencapain kompetensi peserta didik pada beberapa
mata pelajaran tertentu dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangka menilai pencapaian Standar Nasional pendidikan.
2.8. Mekanisme dan Prosedur Penilaian :
Ø Ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik dibawah
koordinasi satuan pendidikan.
Ø Penilaian akhlak mulia yang
merupakan aspek afektif dari kelompok pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai
perwujudan sikap dan prilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata
pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
Ø Penilaian mata pelajran muatan lokal
mengikuti penilaian kelompok mata plajaran yang relevan.
Ø Keikutsertaan dalam kegiatan
pengembangan diri dibuktikan dengan absensi kehadiran setiap tatap muka oleh
pembina kegiatan.
Ø Hasil ulangan harian diinformasikan
kepada peserta didik sebelum ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang
belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi.
3.
KETENTUAN
REMIDIAL.
Bagi siswa
yang memperoleh nilai kurang dari KKM yang ditetapkan pada masing-masing
pelajaran pada setiap ulangan berhak mendapat pembelajaran remidial, boleh
dengan pemberian tugas, belajar dengan teman sejawat, dan semuanya itu diukur
kompetensinya dengan tes atau ulangan. Frekuensi remidial tidak ditetukan dan
waktunya berakhir sebelum akhir semester dua.
Salah satu
contoh teknik pelaksanaan penugasan / pembelajaran remidial :
Ø Penugasan individu diakhiri dengan
tes ( lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remidial
maksimal 20 %.
Ø Penugasan kelompok diakhiri dengan
penilaian individual bila jumlah pesera didik yang mengikuti remidi lebih dari
20 % tetapi kurang dari 50 %.
Ø Pembelajaran ulang diakhiri dengan
penilaian individual bila jumlah peserta didik yang mengikuti remidi lebih dari
50 %.
4.
KETENTUAN
KENAIAKN KELAS.
4.1. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran atau setiap semester genap.
4.2. Kenaikan kelas didasarkan pada
penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD
yang belum tuntas pada semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM
yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip
belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang belum mencapai
ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan
harus mengikuti pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu mencapai KKM
dimaksud. Artinya, nilai kenaikan kelas harus tetap memperhitungkan hasil
belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung.
4.3. Peserta didik dinyatakan tidak naik
ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar
minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan dengan absensi tidak lebih dari
12 kali alpa ( 1 alpa = 2 izin = 3 sakit ).
4.4. Peserta didik dinyatakan tidak naik
ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar
minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas
program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada
salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program dan dengan absensi tidak
lebih dari 12 kali alpa ( 1 alpa = 2 izin = 3 sakit ).
4.5. Sebagai contoh : Bagi Peserta didik
Kelas XI
Ø Program IPA, tidak boleh memiliki
nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi dan
Matematika( kriteria tambahan).
Ø Program IPS, tidak boleh memiliki
nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.
5.
PENJURUSAN.
5.1. Waktu penentuan dan pelaksanaan
penjurusan.
Ø Penentuan penjurusan bagi peserta
didik untuk program IPA / IPS dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X.
Ø Pelaksanaan KBM sesuai program
jurusan, dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI.
5.2. Kriteria penjurusan program.
Penentuan penjurusan program dilakukan dengan
mempertimbangkan potensi, minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus
dibuktikan dengan hasil prestasi akademik yang sesuai dengan kriteria nilai
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara
potensi/minat dengan nilai akademik seorang peserta didik, maka guru harus
mengkaji dan melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang
bersangkutan.
Ø Potensi dan Minat Peserta Didik.
Ø Nilai akademik.
Nilai akademik yaitu nilai yang sesuai dengan
penjurusan.
Ø Dilakukannya tes tertulis.
6.
KETENTUAN
KELULUSAN.
Siswa
lulus dari MAN Ngabang apabila telah memenuhi :
Ø Standar Kompetensi Lulusan Sekolah
yang ditetapkan MAN Ngabang.
Ø Kriteria Lulus Ujian Nasional dan
Ujian sekolah.
Ø Memenuhi kriteri yang ditetapkan
Pemerintah.
Mengetahui,
Kepala
Madrasah
Muhamad
Sabirin, S.Ag, M.Si
NIP.
19691028 200703 1 002
|
Ngabang,
23 Juli 2012
Waka
Kurikulum
Dwi
Karsono, S.Pd
NIP.
19800901 200501 1004
|
Langganan:
Postingan (Atom)