Senin, 10 Desember 2012

Nilai Raport Untuk UN

Bagi anda para Wakil Kepala Sekolah yang bertugas dibidang kurikulum mungkin memerlukan format pengisia nilai raport yang akan digunakan dalam perhitungan nilai ujian akhir yang memiliki bobot 40% dengan nilai UAS dalam menentukan keluusan selain dari nilai Ujian Nasional ( UN ).
saya akan mencoba berbagi mudah-mudahan berguna ini linknya :
download disini

SEMOGA BERMANFAAT !!!!!

Senin, 26 November 2012

Kalender 2013

Download Kalender 2013 Gratis

Kalender Tahun 2013
kalender Tahun 2013
Di bawah ini adalah artikel seorang kawan yang menuliskan tentang Download Kalender Tahun 2013 Gratis . Dia ingin berbagi design kalender Tahun 2013 ini salah satu disain yang bisa di bagi di Blog kami tidak saja hanya sekedar gambar tapi setingan mengenai gambar kalender tahun 2013. Sekaligus memperkenalkan blog infonesiana.blogspot.com
Download Kalender tahun 2013 Gratis – Kurang dari 2 bulan lagi kita akan meninggalkan tahun 2012 dan menyongsong tahun baru 2013, beragam cara orang memaknai pergantian tahun, ada yang gembira dengan berpesta, ada yang berdoa sambil berharap tahun 2013 lebih baik dari pada tahun sebelumnya, tapi ada juga yang biasa saja menghadapinya. Yang tidak berubah dalam industri percetakan adalah pesanan kalender yang banyak masuk di setiap akhir tahun. Beberapa design graphis mungkin akan men-design kalender 2013 dari awal, namun bagi yang tidak mau repot saya menyediakan design kalender 2013 dalam bentuk vector untuk di download secara gratis. Design kalender 2013 ini saya buat dengan coreldraw yang tentunya dapat Anda edit lagi, sehingga Anda dapat menyesesuaikan designnya menurut keinginan Anda.
Sebetulnya saya juga mendapatkan template kalender tahun2013 ini dari undanganx.com, namun templatenya tersebut saya edit dengan melakukan beberapa penambahan serta di design sesuai dengan keinginan konsumen saya, kalender 2013 ini di pesan oleh DKM Masjid di lingkungan tempat saya tinggal.
Anda bebas untuk merubah isi maupun model kalender saya, karena memang saya menyediakan secara gratis untuk Anda, silahkan download kalender 2013 secara gratis, semoga bermanfaat bagi Anda yang memang membutuhkan template design kalender 2013.
Semoga artikel Download kalender tahun 2013 gratis ini bermanfaat.
2012 sudah hampir berakhirmari kita songsong tahun 2013 dengan suka cita. Moga tetap sukses di tahun 2013 ini Amiin
Untuk mulai download kalender Tahun 2013 gratis silahkan kunjungi infonesiana.blogspot.com atau langsung download kalender tahun 2013

Kamis, 22 November 2012

UN Tahun 2013

Soal UN SMA Tahun Ajaran 2012/2013 Akan 20 Paket Tiap Ruang dan Hasil UN Dapat Dipakai Untuk Seleksi Masuk PTN


Soal Ujian Nasional jenjang SMA/MA/SMK akhir-akhir ini mengalami perubahan jumlah paket/variasi soal tiap ruang, mulai dari 2 paket yang berbeda namun isi soal sama hanya beda urutan soal saja yang berbeda tiap paket, kemudian 5 paket soal yang mengalami tipe, tipe pertama dari5 paket soal yang berbeda hanya urutan soal yang diacak, kemudia tipe kedua dari 5 paket memang berbeda teks soalnya namun mempertahankan bobot dan materi soal yang sama. Mulai tahun tahun ajaran 2012/2013 paket soal UN SMA akan 20 paket tiap ruang, artinya tiap peserta akan mendapatkan isi teks soal yang berbeda dengan yang lainnya.
Hasil UN SMA/MA/SMK yang sudah dilaksanakan hanya dipakai untuk melihat hasil belajar siswa/mengukur/memetakan hasil belajar siswa, namun mulai tahun ajaran 2012/2013 akan dapat dipakai seleksi masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan. Tentunya hasil UN akan digabung dengan nilai laporan hasil belajar siswa (nilai raport).
Jika Hasil UN SMA/MA/SMK dapat dipakai seleksi masuk PTN, maka soal UN pun akan berbeda (karena soal UN yang sudah dilaksanakan soal-soalnya mengacu pada SKL yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa selama di SMA), untuk soal UN tahun ini bisa jadi soal-soalnya akan sedikit membebani siswa karena ada dua hal, pertama soal-soal yang berisi mengukur keberhasilan selama belajar di SMA dan yang kedua soal-soal untuk mengatahui potensi akademik dan keberhasilan calon mahasiswa selama kuliah.
Jika UN SMA seperti di atas terlaksana maka anggaran pelaksanaan UN dan seleksi masuk PTN yang besar bisa diefektifkan. Namun, mutunya tetap sesuai kebutuhan dengan yang diinginkan pemerintah dan PTN.
Semoga pelaksanaan UN dapat berjalan dengan baik sesuai harapan semua, amin.
Informasi di atas saya ambil dari http://edukasi.kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com — Materi soal ujian nasional jenjang SMA/MA/SMK pada 2013 direncanakan berubah. Hal itu untuk mengikuti keinginan pemerintah mengintegrasikan hasil ujian nasional untuk seleksi masuk calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan.
Nantinya soal ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK didesain untuk mengukur prestasi siswa di jenjang akhir pendidikan menengah sekaligus memprediksi potensi siswa di perguruan tinggi. Akhir September 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ditargetkan punya format yang akan dibahas bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia. ”Pemerintah dan BSNP akan segera rapat membahas integrasi UN SMA/MA/SMK dengan seleksi perguruan tinggi. Kemungkinan ada perubahan soal UN yang sekaligus bisa untuk seleksi PTN,” kata Djemari Mardapi, anggota BSNP, di Jakarta, Rabu (12/9/2012). Menurut dia, pengintegrasian UN dengan seleksi masuk PTN selama ini masih pro-kontra. Sebab, UN untuk mengukur prestasi siswa di sekolah, sedangkan seleksi PTN memprediksi potensi akademik dan keberhasilan calon mahasiswa selama kuliah. ”Kami sedang mencoba untuk mengintegrasikan kebutuhan mengevaluasi prestasi dan prediksi lewat pelaksanaan UN,” kata Djemari. Jika terlaksana, anggaran pelaksanaan UN dan seleksi masuk PTN yang besar bisa diefektifkan. Namun, mutunya tetap sesuai kebutuhan dengan yang diinginkan pemerintah dan PTN. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pemanfaatan hasil UN SMA/MA/SMK untuk masuk PT, khususnya PTN, harus dilaksanakan. Selama ini, hasil UN pada jenjang SD/MI dipakai dalam seleksi masuk SMP/MTs, sedangkan hasil UN SMP/MTs untuk SMA/MA/SMK. Namun, hasil UN SMA sederajat belum sepenuhnya diakui PTN karena dinilai belum valid akibat tingginya dugaan kecurangan. ”Kalau integrasi hasil UN ke seleksi masuk PTN terlaksana, beban siswa berkurang. Tidak hanya meringankan biaya, tetapi siswa tidak stres karena konsentrasi di UN sudah bisa dipakai untuk seleksi di PTN,” ujar Nuh. Sementara itu, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia Idrus Paturusi mengatakan, wacana integrasi hasil UN untuk seleksi PTN mulai diterima kalangan PTN. Namun, formatnya masih perlu dibahas. ”Bisa jadi dengan bobot persentase nilai UN dan nilai rapor,” kata Idrus, yang juga Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar. Kecurangan UN Terkait dengan kecurangan UN, Nuh menjelaskan, pemerintah berupaya lebih untuk meminimalkan hal itu tahun depan. Caranya, membuat soal dalam 20 variasi atau lebih. Ada juga rencana pemerintah menaikkan standar minimal kelulusan UN tahun 2013. Apalagi, kelulusan UN sudah mencapai 99 persen lebih.

Jumat, 16 November 2012

Langkah-langkah Dalam Membuat Karya Ilmiah

1. LAPORAN HASIL PENELITIAN
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB    I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
B.  Rumusan Masalah
C.  Tujuan Penelitian
D.  Manfaat Penelitian
 
BAB    II  KAJIAN TEORI atau TINJAUAN PUSTAKA
A.  Pembahasan Teori
B.   Kerangka Pemikiran dan Argumentasi Keilmuan
C.   Pengajuan Hipotesis
 
BAB   III  METODOLOGI PENELITIAN
A.  Waktu dan Tempat Penelitian
B.   Metode dan Rancangan Penelitian
C.   Populasi dan Sampel
D.  Instrumen Penelitian
E.   Pengumpulan dan Analisis Data
 
BAB   IV  HASIL PENELITIAN
A.  Penjabaran Variabel Penelitian
B.   Hasil Penelitian
C.   Pengujian Hipotesis
D.  Diskusi Penelitian (berisi pandangan teoretis tentang  hasil penelitian yang diperoleh)
 
BAB    V  KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
 
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB      I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
B.   Identifikasi Masalah
C.   Pembatasan dan Rumusan Masalah
D.  Tujuan Penelitian
E.   Manfaat Hasil Penelitian
 
BAB    II  KAJIAN PUSTAKA
A.  Kajian Teori
B.   Kajian Hasil Penelitian
 
BAB   III  METODOLOGI PENELITIAN
A.  Objek Tindakan
B.   Setting/Lokasi/Subjek Penelitian
C.   Metode Pengumpulan Data
D.  Metode Analisis Data
E.   Cara Pengambilan Kesimpulan
 
BAB   IV  HASIL PENELITIAN
A.  Gambaran Selintas tentang Setting
B.   Uraian Penelitian secara Umum
C.   Penjelasan Persiklus
D.  Proses Analisis Data
E.   Pembahasan dan Pengambilan Kesimpulan
 
BAB    V  KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan
B.   Saran (untuk tindakan lebih lanjut)
 
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. TINJAUAN/ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB   I PENDAHULUAN :  Berisi uraian mengenai hal yang dipermasalahkan
BAB  II KAJIAN TEORI  : Definisi dan fakta yang berkaitan dengan permasalahan BAB III TINJAUAN/ULASAN
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4. BUKU PELAJARAN
Bagian Pendahuluan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Penjelasan Tujuan Buku Pelajaran
Petunjuk Penggunaan Buku
Petunjuk Pengerjaan Soal Latihan
Bagian Isi
Judul Bab atau Topik Isi  Pokok Bahasan
Uraian Singkat Isi Pokok Bahasan
Penjelasan Tujuan Bab
Uraian Isi Pelajaran
Penjelasan Teori
Sajian Contoh
Ringkasan Isi Bab
Soal Latihan
Kunci Jawaban
Bagian Penunjang
Daftar Pustaka
Lampiran
5. MODUL PEMBELAJARAN
Judul
Pengantar
Petunjuk Penggunaan Modul
Tujuan Umum Pembelajaran
Kemampuan Prasyarat
Pretest
Tujuan Khusus Pembelajaran
Isi Bahasan
Kegiatan Belajar
Rangkuman
Tes
Sumber Media yang Dapat Digunakan
Tes Akhir dan Umpan Balik
Rancangan Pengajaran Remidial
Daftar Pustaka
6. DIKTAT PELAJARAN
Bagian Pendahuluan
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Penjelasan Tujuan Diktat Pelajaran
Bagian Isi
Judul Bab atau Topik Isi Bahasan
Penjelasan Tujuan Bab
Uraian Isi Pelajaran
Penjelasan Teori
Sajian Contoh
Soal Latihan
Bagian Penunjang
Daftar Pustaka
Lampiran
7. ALAT PERAGA
Bagian Pembuka
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bagian Isi
Latar Belakang Pembuatan Alat Peraga
Manfaat Alat Peraga
Bahan yang Digunakan
Keadaan Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Alat Peraga
Prestasi Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Alat Peraga

Rabu, 07 November 2012

Cek Tagihan Listrik

Selamat datang di blog yang serba belajar, Semoga kehadiran blog ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Bagi agan2 yang ingin mengecek tahihan listrik demi untuk mempersiapkan jumlah nominal yang akan dibawa atau mengecek tingkat kevalidtan nominal rekening anda bisa mengeceknya di sisni secara langsung hanya dengan memasukkan ID pelanggan agan.



CEK TAGIHAN REKENING LISTRIK ANDA


Minggu, 04 November 2012

Mendidik Anak Ala Rasulullah

Rasulullah SAW adalah teladan umat muslim sedunia yang merupakan insan yang paling sempurna akhlaknya. Sehingga dikatakan bahwa beliau Rasul adalah al-Qur'an berjalan. Setiap orang tua pastinya menginginkan anaknya menjadi insan yang shaleh dan berpendidikan. yang menjadi permasalahannya adalah "Bagaimana cara Rasulullah mendidik anaknya agar menjadi baik dan benar???". Berikut ini merupakan salah satu contoh yang mungkin bisa menjadi teladan buat kita semua. Yaitu cara-cara mendidik anak yang dilakukan oleh Rasululah Nabi Muhammad SAW. Banyak orangtua yang tidak begitu memperhatikan pendidikan agama pada anak-anaknya sehingga mereka hidup tanpa tuntunan. Padahal agama memberikan panduan lengkap mendidik anak. Nah, lewat tulisan ini saya akan memberikan gambaran jelas tentang cara mendidik anak ala Rasullulah SAW. Semoga menjadi Kisah teladan yang bermanfaat bagi kita semua.

 Anak ibarat kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja. Peran orangtua sangatlah vital. Karena melalui orangtualah, anak akan menjadi manusia yang baik atau tidak.Rasulullah SAW, sebagai teladan paripurna, telah memberikan tuntunan bagaimana mendidik dan mempersiapkan anak. Dan hal yang paling penting adalah keteladanan dalam melakukan hal-hal yang utama. Inilah yang harus dilakukan orangtua. Bukan hanya memerintah dan menyalahkan, tapi yang lebih penting adalah memberikan contoh konkret. Secara simultan hal itu juga harus ditopang oleh lingkungan, pergaulan, dan masyarakat.

Pendidikan Islam benar-benar telah memfokuskan perhatian pada pengkaderan individu dan pembentukan kepribadian secara Islami. Semua itu dilakukan dengan bantuan lembaga-lembaga pendidikan Islam di dalam masyarakat tempat ia tinggal. Dan lembaga pendidikan Islam paling dini adalah orangtua dan keluarga, yang berperan sebagai madrasah pertama dalam kehidupan individu.
Selain itu juga masjid, sebagai lembaga agama yang berperan mendidik individu dalam meningkatkan kualitas iman kepada Allah SWT dan menumbuhkan perilaku baik di dalam dirinya. Juga sekolah, sebagai lembaga pendidikan yang berperan membekali individu dengan keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki dalam kehidupan ini.

Seorang anak menjalankan seluruh kehidupannya di dalam lingkungan keluarga, maka keluarga sangat bertanggung jawab dalam mengajari anak tentang berbagai macam perilaku Islami. Keluarga juga bertanggung jawab untuk membekali anak dengan nilai-nilai pendidikan sosial yang baik.

Yang harus diperhatikan dan sangat penting dalam kehidupan anak yaitu pendidikan aqidah, lalu pendidikan rukun iman, pendidikan ibadah, dan pendidikan akhlaq. Sangat penting diajarkan kepada anak bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempunyai akhlaq yang mulia. Dan itu juga ditopang dengan contoh yang mereka temukan di dalam keluarga dan lingkungan.

Setiap anak muslim hendaknya diajari untuk selalu berakhlaq baik, seperti sikap ihsan, amanah, ikhlas, sabar, jujur, tawadhu, malu, saling menasihati, adil, membangun silaturahim, menepati janji, mendahulukan kepentingan orang lain, suci diri, dan pemaaf.

Akhlaq yang baik merupakan fondasi dasar dalam ajaran Islam. Dan akhlaq yang baik diperoleh dengan berjuang untuk menyucikan jiwa, mengarahkannya untuk berbuat , dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu perbuatan ibadah tidak lain merupakan sarana untuk mencapai akhlaq yang baik. Dalam hal ini Rasulullah SAW adalah contoh yang paling baik, teladan yang paripurna, dunia akhirat.

Allah SWT berfirman; “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS Al Qalam:4).

Rasulullah SAW bersabda; “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq.” (HR Al-Bukhari).

• Ihsan
Ihsan adalah perbuatan manusia dalam melaksanakan seluruh ibadahnya secara baik dan menjalankannya secara benar. Perbuatan ihsan juga terdapat dalam bentuk interaksi dengan siapa pun makhluk Allah SWT. Ihsan mempunyai beberapa pengertian: Bersungguh sungguh dalam belajar dan profesional dalam bekerja. Membalas keburukan orang-orang yang berlaku salah dengan kebaikan atau menerima permintaan maaf dari mereka. Menjauhkan diri dari perilaku balas dendam dan memendam amarah (Setiap anak didik harus belajar memaafkan orang lain dan memberikan nasihat yang baik dengan penuh hikmah). Mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW dalam memiliki nilai moral yang tinggi dan menjadikannya contoh utama dalam kehidupan ini.

Sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemunkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (OS An-Nahl: 90).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat balk dalam berbagai hal. Seandainya kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik; dan seandainya kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya salah seorang di antara kalian mempertajam mata pisaunya dalam membunuh binatang sembelihannya.” (HR Muslim).

• Amanah
Amanah adalah menyampaikan hak hak kepada orang yang memilikinya tanpa mengulur-ulur waktu. Sikap amanah dalam dunia ilmu pengetahuan berarti belajar dengan tekun dan rajin, sedangkan sikap amanah dalam berinteraksi dengan sesama manusia adalah dengan menjaga rahasia-rahasia mereka.
Sebelum Rasulullah SAW menjadi nabi, masyarakat Jahiliyah yang hidup di sekitar Rasulullah SAW selalu menjuluki beliau dengan kata-kata Al-Amin, “orang yang terpercaya”. Itu karena para rasul memang memiliki sikap amanah, begitu pula dengan hamba-hamba Allah yang shalih.

Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.”

Rasulullah SAW bersabda, “Jadilah kalian orang yang amanah bagi orang orang yang telah mempercayaimu, dan janganlah kalian mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” (HR Daraquthni).

• Ikhlas
Seorang anak harus diajari untuk berbuat ikhlas, baik dalam melaksanakan pekerjaannya maupun proses belajarnya. Semua itu harus mereka laksanakan dengan ikhlas, demi mendapatkan ridha Allah SWT. Jangan sampai perbuatan tersebut dilandaskan pada sifat munafik, riya’, atau hanya mendapatkan pujian dari orang-orang.

• Sabar
Seorang anak harus belajar bahwa kesabaran adalah mendapatkan sesuatu yang tidak disenangi dengan jiwa yang lapang dan bukan dengan kemarahan atau keluhan. Sikap sabar dapat termanifestasi melalui sikap, baik dalam melaksanakan ibadah maupun muamalah, serta menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat.

Oleh karena itu seorang mualim yang sabar akan menerima hal buruk dan siksaan terhadap dirinya dengan sikap yang tetap sabar.

Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga di perbatasan negerimu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran: 200).

Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman, “Sesugguhnya hanya orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (QS Az-Zumar: 10).

Rasulullah SAW bersabda, “Betapa menakjubkannya perkara orang-orang beriman, segala perkara mereka baik, dan hal itu tidak didapatkan kecuali oleh orang beriman. Apabila mendapatkan kebahagiaan, ia akan bersyukur dan itu adalah hal yang terbaik bagi dirinya. Begitu pula apabila ditimpa kesedihan, ia akan bersabar dan hal itu adalah yang terbaik bagi dirinya.” (HR Muslim).

• Jujur
Dalam menjalankan ibadah, muamalah, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan, seorang mualim hendaklah berlaku jujur,hanya untuk mengharapkan ridha Allah SWT.

Seorang anak hendaknya diajarkan untuk memiliki sifat jujur, baik di dalam perkataan maupun perbuatannya, sehingga setiap ucapan yang keluar dari mulutnya sesuai dengan realitas yang ada. Tidak berbohong di hadapan orang lain, karena sifat bohong adalah satu ciri orang munafik.

Sifat jujur akan mendatangkan keberkahan dalam rizqi serta dapat membantu seseorang mualim untuk meraih nurani yang tenteram dan jiwa yang damai.

Allah SWT berfirman dalam AlQuran, “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada pula yang menunggu-nunggu, dan mereka sedikit pun tidak mengubah janjinya.” (QS AlAhzab: 23).

Rasulullah SAW bersabda, “Hendaknya kalian berlaku jujur. Karena kejujuran akan menunjukkan seseorang pada perbuatan baik, dan perbuatan baik akan membawa seseorang kepada surga.
Seseorang yang memiliki sifat jujur dan terus mempertahankan kejujurannya, di sisi Allah akan tercatat sebagai orang yang jujur. Dan hendaknya kalian menjauhkan diri dari sifat bohong. Karena kebohongan akan menyeret seseorang pada dosa, dan dosa akan mengantar manusia ke pintu neraka. Seseorang yang berbuat bohong dan masih terus melakukan kebohongan, di sisi Allah akan tercatat sebagai pembohong.” (HR Muslim).

• Tawadhu’
Seorang anak hendaknya diajari bahwa tawadhu’ atau rendah hati hanya dapat dicapai dengan menjauhkan diri dari sifat sombong di hadapan hamba Allah yang lain. Jalinlah hubungan dengan fakir miskin, karena doa mereka mustajab. Dan bergaullah dengan baik dengan siapa saja.

Usahakan untuk menjauhkan diri dari sikap angkuh, mengagung-agungkan diri, baik dengan memperlihatkan harta, mahkota, maupun ilmu pengetahuan. Jangan suka dengan puji-pujian yang berlebihan atau penghormatan di luar batas.

Salah satu sikap tawadhu’ Rasulullah SAW, beliau sangat tidak suka orang-orang memberikan pujian kepada beliau atau berdiri untuk memberi penghormatan kepada beliau. Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga tidak pernah membedakan diri beliau dengan para sahabat beliau sehingga beliau pun mengerjakanapa yang para sahabat kerjakan. Rasulullah pun terbiasa bercanda dengan para sahabat, mendatangi mereka, bermain dengan putra-putra mereka, dan memulai untuk mengucapkan salam atau menjabat tangan para sahabat terlebih dahulu.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Furqan: 63, “Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan, Yang Maha Penyayang, adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati; dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.”

Begitu juga dalam firman lainnya. “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS Al-Qashash: 83).

• Malu
Seorang anak hendaknya diajari bahwa malu adalah bagian dari iman, yang dapat mendekatkannya pada kebaikan dan menjauhkan dari keburukan.

Sikap malu akan mencegah seorang mualim untuk melakukan perbuatan dosa. Selain itu juga akan menjadikan seorang mualim untuk berbicara benar dalam berbagai kondisi. Rasulullah SAW adalah orang yang,sangat pemalu, sehingga beliau tidak pernah berbicara kecuali yang baik-baik saja.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tidak memiliki rasa malu, maka ia tidak memiliki keimanan.” (HR Bukhari Muslim).

• Saling Menasihati
Seorang anak hendaknya diajari bahwa nasihat adalah perkataan yang tulus, terlepas dari maksud-maksud tertentu ataupun hawa nafsu. Maka seorang mualim hendaknya memberikan nasihat kepada mualim lainnya. Karena nasihat dapat melepaskan seseorang dari api neraka. Sering memberi nasihat juga bagian dari akhlaq para nabi dan rasul.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ashy ayat 3, “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan aural shalih dan nasih-menasihati supaya menetapi kesabaran.”

Rasulullah SAW juga bersabda, “Agama adalah sebuah nasihat.”

Para sahabat bertanya, “Bagi siapa, wahai Rasulullah?”

Rasulullah menjawab, “Bagi (milik) Allah, para rasul, dan seluruh kaum mualimin.” (HR Muslim).

• Adil
Seorang anak haruslah diajari bahwa keadilan adalah sifat utama, yang mana seseorang menempatkan sesuatu pada tempatnya. la haruslah menjunjung tinggi sifat kebenaran dan membela mereka yang terzhalimi.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan….” (QS An-Nahl: 90).

Rasulullah SAW bersabda, “Orang orang sebelum kalian telah hancur; karena apabila mereka yang terhormat mencuri, mereka akan membiarkannya, tetapi apabila ada orang lemah yang mencuri, mereka menerapkan hukum kepadanya.” (HR Al-Bukhari).

• Membangun Silaturahim
Silaturahim adalah berbakti dan berbuat baik kepada orangtua serta kaum kerabat. Di samping itu juga menjaga hak-hak para tetangga dan orangorang lemah. Semua itu dilakukan untuk mempererat ikatan hubungan di antara keluarga dan untuk menumbuhkan rasa cinta di antara manusia. Yang termasuk dalam bagian silaturahim adalah berlaku baik dan sopan ketika bertemu dengan kaum kerabat, serta menyambut kedatangan mereka dengan suka cita.

Silaturahim juga dapat diartikan sebagai mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui cara mengikatkan tali kekeluargaan, menyambut kedatangan para tetangga dengan suka cita, dan menampakkan wajah senang ketika bertatap muka dengan mereka.

Tidak hanya itu, silaturahim juga dapat termanifestasi melalui menjenguk orang yang sakit, dan membantu meringankan beban mereka.

Allah SWT berfirman, “Dan orangorang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” (QS Ar-Ra’d: 21).

• Menepati Janji
Tanamkan rasa percaya kepada anak bahwa menepati janji yang telah dibuatnya merupakan salah satu tanda orang beriman, dan Allah SWT menyukai hal itu. Kalau ia tidak mampu menepatinya, ajarkan pula untuk minta maaf.

Menyalahi janji termasuk dalam kategori perbuatan hina, karena perbuatan itu hanya akan menghilangkan kepercayaan dan rasa hormat.

Tidak hanya itu, perbuatan tersebut juga akan melahirkan kemurkaan Allah. Allah SWT berfirman, “Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (QS Al-Isra: 34).

• Mendahulukan Kepentingan Orang Lain
Ikhlas berkorban dan mendahulukan kepentingan orang lain termasuk dalam perbuatan-perbuatan yang utama dalam ajaran Islam. Sikap ini terimplementasi dalam bentuk mencintai orang lain, melayani kebutuhan kaum mualimin, berkorban demi kepentingan mereka, dan memiliki keyakinan bahwa ikatan persaudaraan dalam Islam dan mendahulukan kepentingan sesama saudara mualim merupakan akhlaq mulia.

Oleh karena itu marilah bersegera melaksanakan perbuatan wajib demi mendapat ridha Allah SWT tanpa harus menunggu ucapan terima kasih. Dan mulailah mendahulukan kepentingan orang lain, karena sifat itu dapat membebaskan seorang mualim dari sifat egois.

Allah SWT berfirman, “Dan mereka mengutamakan (orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan spa yang mereka berikan itu. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang yang beruntung.” (QS Al-Hasyir: 9).

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah beriman seseorang sebelum mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.”

Mari kita ajarkan kepada anak-anak kita untuk berkasih sayang dengan sesama, terutama kepada orang-orang lemah dan tertindas. Tidak merendahkan atau menyakiti, apalagi mencela mereka. Hendaklah kita selalu bersikap lemah lembut kepada makhluk Allah yang lain. Kasih sayang akan mendatangkan cinta dan menyatukan hati. Sikap keras hanya akan memisahkan hati dan menumbuhkan kebencian.

Marilah kita membiasakan diri untuk meminta maaf kepada orang lain, memberikan pertolongan dan manfaat untuk sesama dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan.

Allah SWT berfirman, “Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan sating berpesan untuk berkasih sayang….” (QS Al-Salad 17).

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tidak mengasihi, maka tidak akan dikasihi.” (HR Bukhari Muslim).

• Suci Diri
Islam adalah agama yang mengajarkan kebersihan. Islam sangat menganjurkan kepada setiap individu mualim agar selalu menjaga kebersihan badan, pakaian, dan tempat tinggal masingmasing.

Seorang mualim hendaknya menyucikan diri dari najis dan kotoran yang menempel pada pakaian atau badan, karena ketika menghadap Allah SWT seseorang diharuskan bersuci. Ajaran Islam menganjurkan mempergunakan pakaian yang bersih dan yang terbaik untuk bersujud menghadap Allah SWT.

Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu, dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki; dan jika kamu junub, mandilah.” (QS AI-Maidah: 6).

• Pemaaf
Sifat utama lain yang kita ajarkan kepada anak-anak adalah murah hati, pemaaf, dan berani karena benar.

• Pengetahuan ihwal Akhlaq yang Buruk
Kita juga harus memberi tahu kepada anak-anak kita ihwal akhlaq yang buruk. Diharapkan dengan pengetahuan itu anak-anak bisa menghindar dari hal tersebut.

Sifat yang jelek itu seperti ghibah atau ngerumpi, yakni membicarakan keburukan-keburukan saudaranya sesama mualim dan orang yang dibicarakan itu tidak ada di hadapannya. Perbuatan ghibah itu bisa dalam bentuk perkataan, perbuatan, isyarat, ataupun sindiran.

Kemudian namimah, yaitu perbuatan seseorang yang menukil perkataan seseorang dan kemudian menyampaikannya kepada orang lain dengan tujuan mengobarkan api permusuhan di antara kedua orang tersebut.

Akhlaq tercela lainnya seperti riya’, hasad, ucapan keji, sombong, penyindir, pemalas, marah, kikir, bohong, tamak.

Mereka yang berakhlaq baik biasanya hatinya akan dicondongkan kepada ajaran agama. Mudah bagi mereka menerima nasihat, dan selalu melakukan evaluasi diri. Anak-anak yang tumbuh di tengah keluarga yang istiqamah mengerjakan perintah Allah SWT dan menghindari larangan-Nya insya Allah akan selalu dituntun-Nya dalam pendidikan dan kasih sayang-Nya.

Senin, 29 Oktober 2012

Membangun Jati Diri

Membangun harga diri memerlukan Introspeksi dan Pengendalian diri. Namun umumnya kita menjadi gugup ketika mulai memikirkan diri kita sendiri. apalagi di saat kita mengalami suatu tekanan ekonomi .Kadang-kadang tampaknya salah menghabiskan begitu banyak waktu untuk mengorek dasar dan relung-relung sunyi hidup kita.

Bila kita bertanya pada diri kita sendiri : Siapakah kita dihadapan diri kita sendiri?, Siapa kita dihadapan Keluarga? siapa kita dihadapan Masyarakat? dan Terutama siapa kita di hadapan Tuhan?
Jawabannya bisa senam mental dan moral karena pada akhirnya akan kembali pada diri kita sendiri.
Pada tahun 2000 (September) waktu kami ikut symposium Franklin Covey di Salt Lake City Utah Amerika, Gorbachev ( Mantan Presiden Rusia) menyampaikan materi seminar dengan Topik "Radical Change Base on Principle" , kemudian Stephen R Covey memberikan makalah dengan Topik " LEADER IS A CHOICE NOT A POSITION'
Dalam makalah tersebut dikatakan bahwa kita dapat membuat suatu perubahan yang sangat radikal, namun tetap harus berdasarkan Prinsip ( Nilai yang universal dan berlaku umum)
Kemudian Stephen R Covey menjelaskan "Kepemimpinan adalah merupakan pilihan dan bukan karena posisi atau kedudukan kita pada jabatan tertentu.

Bila kita simak dari kedua materi tersebut , ada terkandung makna yang sangat menonjol yaitu bagaimana kita mengoptimalkan kekuatan kita berdasarkan "Prinsip dan juga berdasarkan "Pilihan " dimana Prinsip dan Pilihan adalah merupakan suatu konsepsi system yang saling berhubungan , saling menentukan dan saling mempengaruhi , yang memiliki sifat yang tetap dan tidak berubah-ubah (Constant)
Prinsip adalah hal-hal yang bersifat umum dan universal , dapat diprediksi seperti : kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan , dan semua hal tersebut masih berada diluar dirikita. Demikian juga "choice" atau pilihan , dimana semua orang punya kebebasan untuk membuat pilihan . Yang menjadi permasalahan sekarang adalah kapan Kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan tersebut berada pada diri kita? .Maka pada saat itu jugalah Prinsip tersebut berubah menjadi Kekuatan dan Nilai kita yang tak terhingga nilainya dan selanjutnya dapat dikatakan sebagai Memperbaharui Talenta ( Talent Improvement) , dan untuk menetapkan " Prinsip" menjadi sebuah Nilai Kita, disinilah peranan Pengendalian dan Introspeksi kita dalam menentukan PILIHAN berdasarkan Anugerah Manusiawi yaitu Kesadaran Diri, Imajinasi, Hati Nurani dan Kehendak Bebas .
Tugas kita selanjutnya adalah kita harus berusaha "Melegitimate Prinsip dan Pilihan " kita setiap saat.

Sebagai hasil atau implementasi dari kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan inilah yang disebut dengan " REKENING BANK EMOSI " dan kemudian tugas kita setiap saat adalah kemampuan kita untuk menciptakan setoran pada " REKENING BANK EMOSI " dan sebaliknya kita juga harus mengendalikan tarikan dari "REKENING BANK EMOSI KITA" setiap saat, dan disinilah sangat mutlak diperlukan "INTROSPEKSI DAN PENGENDALIAN " kita setiap saat .

Dan jika Pengendalian dan Intropeksi menjadikan kita merasa tidak enak atau kurang percaya diri , itu disebabkan karena kita belum punya kemampuan untuk menggunakannya dengan baik dan benar.
Membangun Jatidiri yang kokoh adalah tergantung dari sejauhmana kita menciptakan dan mengendalikan Rekening Bank Emosi Kita setiap saat baik "Setoran" ataupun "Tarikan".

Sabar Yang Indah

Manusia seringkali berlaku egois. Ketika menginginkan rindu sesuatu, ia berdoa habis-habisan dan berupaya sungguh-sungguh demi tercapainya segala yang dirindukan. Tatkala berhasil, serta-merta ia pun melupakan Allah. Bahkan ia menganggap bahwa keberhasilan itu adalah hasil jerih payah dirinya sendiri.
Sebaliknya, bila kegagalan menimpa, ia sering kecewa karenanya. Terkadang ia berburuk sangka kepada Allah dan menimpakan kekecewaannya itu kepada siapa saja yang dianggap biang penyebab kegagalan tersebut. Padahal, rasa kecewa, sedih, dan kesal itu lahir karena manusia terlalu berharap bahwa kehendak Allah harus selalu cocok dengan keinginannya.
Jelas dari kedua sikap tersebut ada sesuatu yang terlewatkan. Yaitu sikap sabar, tawakal, dan syukur nikmat. Karenanya, beruntunglah orang yang memiliki sikap sabar ketika musibah datang menimpa dan memiliki syukur ketika keberuntungan datang menerpa.
Sabar, menurut Dzunnun Al-Mishry, adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan agama dan bersikap tenang manakala terkena musibah, serta berlapang dada dalam kefakiran di tengah-tengah medan kehidupan. Atau, seperti kata Al-Junaid, "Engkau menelan suatu kepahitan tanpa mengerutkan muka".
Adapun syukur, adalah tindakan memuji si pemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya. Seseorang dikatakan bersyukur kepada Allah, apabila ia mengakui nikmat itu di dalam batinnya, lalu membicarakannya dengan lisan, serta menjadikan karunia nikmat itu sebagai ladang ketaatan kepada-Nya. Pada hakikatnya syukur itu merupakan perwujudan sikap sabar ketika manusia mendapat nikmat.
Mengapa kita harus bersabar ketika mendapatkan nikmat? Karena, karunia nikmat itu justru akan menggelincirkan manusia ke dalam kekhilafan dan memperturutkan hawa nafsu. Betapa banyak orang yang mampu bersabar ketika diberikan ujian, tapi tak mampu bersabar ketika diberi kenikmatan.
Lalu seberapa mampukah kita merasakan nikmatnya sabar?
Syahdan, di masa Rasulullah SAW, sebuah ujian menimpa Ummu Sulaim. Suatu hari anaknya meninggal dunia, padahal suaminya sedang bepergian. Ummu Sulaim berusaha agar kematian anaknya itu tidak diketahui dengan tiba-tiba oleh sang suami sedatangnya dari perjalanan nanti. Ia pun mempersiapkan hidangan untuk menyambut kedatangan suaminya.
Ketika sang suami datang, ia pun segera menyantap hidangan yang telah dipersiapkan dengan lahapnya. "Bagaimana keadaan anak kita sekarang?" tanya suaminya. "Alhamdulillah, sejak sakitnya itu tidak pernah setenang malam ini," jawab Ummu Sulaim.
Sementara itu, Ummu Sulaim menghias diri dengan memakai pakaian terindah yang dimilikinya, agar sang suami timbul hasratnya. Tak lama setelah sang suami menggauli dan memuaskan hajatnya, Ummu Sulaim mulai bertanya, "Apakah Kanda tidak merasa heran dengan tetangga-tetangga kita itu?"
"Mengapa mereka?" tanya suaminya."Mereka itu diberi pinjaman, tetapi setelah diminta kembali, tiba-tiba mereka menyatakan kedukacitaan yang luar biasa," jawab Ummu Suliam."Buruk sekali kelakukan mereka itu," ujar suaminya.Ketika itulah ia memberitahukan apa sebenarnya yang terjadi terhadap anaknya. "Kanda," ujarnya. "Bukankah anak kita itu hanya pinjaman dari Allah? dan kini Allah telah memanggilnya kembali".
Setelah mendengar perkataan istrinya tersebut, sang suami pun sadar akan apa yang terjadi. "Alhamdulillah, inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun," ujarnya penuh ketabahan. Keesokan harinya, pagi-pagi benar suaminya pergi ke tempat Rasulullah SAW dan memberitahukan kejadian tersebut. Rasul pun berdoa untuk keluarga itu, "Ya Allah, berilah keberkahan untuk kedua suami istri itu pada malam harinya tadi".
Dalam kisah lain diceritakan bagaimana sedihnya Nabi Ya’kub ketika mendengar anaknya, Yusuf meninggal, hingga dikisahkan bagaimana matanya menjadi putih (QS. Yusuf: 84). Dan kesedihan itu semakin bertambah ketika anaknya yang lain Bunyamin ditahan pemerintah Mesir. Namun, apa yang dikatakan Nabi Ya’kub ketika itu? "Fa shabrun jamiil" (QS. Yusuf: 83). Sabar itu indah!
Jadi, kemampuan merasakan nikmatnya sabar terletak pada seberapa besar mutu pengakuan akan adanya takdir dan kemahakuasaan Allah SWT. Seseorang bisa sabar - seperti yang dilakukan Ummu Sulaim dan suaminya - bila ia mampu meyakini bahwa semua yang terjadi karena izin Allah dan meyakini bahwa Allah tidak akan mendzalimi hamba-Nya.
Sa’ad bin Jubair memberikan contoh tentang seorang budak belian yang dipukul dengan cambuk. Namun sikap budak tersebut seolah-olah mencerminkan makna firman-Nya, Inna lillahi Sesungguhnya kami hanya milik Allah semata. Jadi, ia mengakui bahwa dirinya adalah kepunyaan Allah yang bebas dipergunakan dan diapakan saja oleh Allah.
Sedangkan harapannya akan pahala dikarenakan musibah tersebut seakan merupakan makna dari firman-Nya, Wa inna ilaihi raaji’uun Dan kepada-Nya kita kembali. Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika Abu Bakar As-Siddiq jatuh sakit, dan para sahabat yang menjenguknya bertanya, "Saudaraku, tidakkah sebaiknya kami panggilkan saja tabib?". Abu Bakar menjawab, "Sudah, tabib sudah memeriksaku". "Apa yang dikatakannya?" tanya mereka. Abu Bakar menjawab, "Dia katakan, "Aku Maha Berbuat terhadap apa yang Aku kehendaki !".
Dengan demikian, syarat mutlak orang bisa bersabar adalah ketika ditimpa sesuatu, pikirannya langsung tertuju hanya kepada Allah SWT. Inilah kunci terpenting yang harus dimiliki siapa saja yang ingin menjadi ahli sabar.
Karena itu, keindahan dan keluhuran pribadi seseorang dapat dilihat dari sejauh mana ia pandai bersabar. Semakin seseorang mampu bersabar, niscaya akan semakin indah pula akhlaknya. Jaminan Allah pun demikian luar biasa bagi ahli sabar. "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas!" (QS. Az-Zumar:10).
"Dan berikanlah kabar gembira pada orang-orang yang sabar, yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, "Inna lillaahi wa inna ilahi raaji’uun". Mereka itulah orang-orang yang mendapat rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS. Al-Baqarah:155-157).

Senin, 01 Oktober 2012

Peraturan Akademik Sekolah


Peraturan Akademik MAN Ngabang
1.       KEHADIRAN SISWA.
1.1. Setiap siswa MAN Ngabang wajib hadir atau datang ke madrasah sesuai jadwal atau peraturan yang berlaku di MAN Ngabang. Bagi siswa yang ketidak hadirannya kurang karena:
a.       Sakit atau ijin, maka untuk mata pelajaran yang tidak di ikuti, guru memberikan tugas akademik kepada siswa tersebut, dapat berupa ringkasan materi, penyelesaian soal-soal, porto polio ( tugas terstruktur, tugas mandiri tidak terstruktur) dengan waktu maksimal setara dengan jumlah jam ketidak hadiran.
b.      Alfa atau tanpa keterangan harus mengambil tugas kepada guru yang mengajar untuk 3 (tiga) kali tidak hadir kepada Wali Kelas agar segera memanggil siswa yang bersangkutan, untuk 6 (enam) kali tidak hadir segera memberikan surat panggilan kepada orang tua atau wali.
c.       Bagi siswa yang bolos atau pulang disaat jam pelajaran berlangsung dikenakan sangsi akademik atau non akademik oleh guru pada jam bolos dengan penyelesaian 90 menit.

2.       KETENTUAN ULANGAN, UJIAN , KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN.
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2007
2.1. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan ,melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
2.2. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi dasar ( KD) atau lebih.
2.3. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapain kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
2.4. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapain kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan semua KD pada semester tersebut.
2.5. Ulangan Kenaikan Kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapain kompetensi peserta didik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genappada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada semester tersebut.
2.6. Ujian Sekolah/Madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu peresyaratan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata peljaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalm ujian nasional dan aspek kognitif dan/ atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah.
2.7. UjianNasional yang selanjutnya UN adalah kegiatan pengukuran pencapain kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional pendidikan.
2.8. Mekanisme dan Prosedur Penilaian :
Ø  Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan.
Ø  Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan prilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
Ø  Penilaian mata pelajran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata plajaran yang relevan.
Ø  Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan absensi kehadiran setiap tatap muka oleh pembina kegiatan.
Ø  Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi.

3.       KETENTUAN REMIDIAL.
Bagi siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM yang ditetapkan pada masing-masing pelajaran pada setiap ulangan berhak mendapat pembelajaran remidial, boleh dengan pemberian tugas, belajar dengan teman sejawat, dan semuanya itu diukur kompetensinya dengan tes atau ulangan. Frekuensi remidial tidak ditetukan dan waktunya berakhir sebelum akhir semester dua.
Salah satu contoh teknik pelaksanaan penugasan / pembelajaran remidial :
Ø  Penugasan individu diakhiri dengan tes ( lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remidial maksimal 20 %.
Ø  Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah pesera didik yang mengikuti remidi lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50 %.
Ø  Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta didik yang mengikuti remidi lebih dari 50 %.

4.       KETENTUAN KENAIAKN KELAS.
4.1. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap semester genap.
4.2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu mencapai KKM dimaksud. Artinya, nilai kenaikan kelas harus tetap memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung.
4.3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan dengan absensi tidak lebih dari 12 kali alpa ( 1 alpa = 2 izin = 3 sakit ).
4.4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program dan dengan absensi tidak lebih dari 12 kali alpa ( 1 alpa = 2 izin = 3 sakit ).
4.5. Sebagai contoh : Bagi Peserta didik Kelas XI
Ø  Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi dan Matematika( kriteria tambahan).
Ø  Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.

5.       PENJURUSAN.
5.1. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan.
Ø  Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA / IPS dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X.
Ø  Pelaksanaan KBM sesuai program jurusan, dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI.
5.2. Kriteria penjurusan program.
Penentuan penjurusan program dilakukan dengan mempertimbangkan potensi, minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan hasil prestasi akademik yang sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara potensi/minat dengan nilai akademik seorang peserta didik, maka guru harus mengkaji dan melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang bersangkutan.
Ø  Potensi dan Minat Peserta Didik.
Ø  Nilai akademik.
Nilai akademik yaitu nilai yang sesuai dengan penjurusan.
Ø  Dilakukannya tes tertulis.

6.       KETENTUAN KELULUSAN.
Siswa lulus dari MAN Ngabang apabila telah memenuhi :
Ø  Standar Kompetensi Lulusan Sekolah yang ditetapkan MAN Ngabang.
Ø  Kriteria Lulus Ujian Nasional dan Ujian sekolah.
Ø  Memenuhi kriteri yang ditetapkan Pemerintah.












Mengetahui,
Kepala Madrasah



Muhamad Sabirin, S.Ag, M.Si
NIP. 19691028 200703 1 002
Ngabang, 23 Juli 2012
Waka Kurikulum



Dwi Karsono, S.Pd
NIP. 19800901 200501 1004